1. Apis dorsata (Lebah Hutan Liar)
Lebah ini hidup bebas di alam dan tidak bisa dibudidayakan. Sarangnya tergantung di pohon tinggi atau tebing.
Metode Tradisional
- Pengasapan ringan untuk menenangkan koloni
- Sarang dipotong manual menggunakan pisau bambu atau parang
- Risiko: gangguan koloni dan penurunan populasi
- Legal-safe: wajib panen sebagian, bukan seluruh sarang
Metode Lestari
- Panen hanya bagian bawah sarang (area madu)
- Koloni tetap bertahan dan bisa dipanen ulang
- Digunakan oleh komunitas konservasi di Kapuas Hulu dan Aceh
2. Apis cerana (Lebah Lokal Budidaya)
Lebah lokal yang dibudidayakan dalam stup kayu atau bambu. Cocok untuk skala kecil dan edukasi masyarakat.
Metode Pemotongan Sarang
- Sarang dipotong manual lalu diperas atau disaring
- Risiko kontaminasi jika tidak higienis
- Efektif untuk panen musiman
Metode Sentrifugal Manual
- Sarang dimasukkan ke alat pemutar (extractor)
- Madu keluar tanpa merusak struktur sarang
- Lebih bersih dan efisien
3. Apis mellifera (Lebah Impor Skala Besar)
Lebah Eropa yang digunakan untuk produksi madu komersial dan ekspor. Dibudidayakan dalam sistem bingkai modular.
Metode Sentrifugal Modern
- Bingkai sarang diputar dalam extractor stainless steel
- Higienis dan efisien untuk produksi massal
- Wajib mengikuti SNI 8664:2018 dan HACCP
Metode Flow Hive
- Madu keluar langsung dari keran tanpa membuka sarang
- Minim gangguan koloni
- Belum umum di Indonesia, biaya tinggi
4. Trigona spp. (Lebah Klanceng / Tanpa Sengat)
Lebah kecil tanpa sengat, cocok untuk budidaya pekarangan dan edukasi urban.
Metode Sedot Kantong Madu
- Kantong lilin madu disedot dengan alat steril (syringe atau pompa)
- Tidak merusak koloni dan panen lebih higienis
- Harus hati-hati agar tidak merusak kantong pollen atau brood
Catatan Legal & Edukasi
- Semua metode harus memperhatikan keberlanjutan koloni dan standar kebersihan
- Produk komersial wajib uji mutu sesuai SNI
- Teknik panen disesuaikan dengan jenis lebah, lokasi, dan tujuan produksi
Artikel ini merupakan bagian dari seri edukasi Edukasi Madu. Mari kita lestarikan warisan manis peradaban ini!